Pemimpin Hong Kong Menunda Pembahasan RUU Ekstradisi

Pemimpin Hong Kong
Demo RUU ekstradisi.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memutuskan untuk menunda pembahasan RUU Ekstradisi pada hari Sabtu (15/6), setelah peraturan tersebut memicu protes besar sejak akhir pekan lalu.

“Dewan Legislatif akan menunda diskusi terkait dengan RUU tersebut sampai komunikasi terkait dengan penjelasan (RUU) dan mendengar pendapatnya selesai. Kami tidak memiliki niat untuk menetapkan batas waktu untuk proses ini,” kata Lam kepada wartawan, Sabtu (15/6). .

“Pemerintah telah memutuskan untuk menunda proses amandemen legislatif.”

Lam mengatakan pernyataan itu setelah dia menekankan bahwa dia akan terus membahas RUU Ekstradisi meskipun ada protes dari puluhan ribu orang yang menolak rancangan undang-undang sejak Minggu (9/6).

Lihat juga: Polisi Hong Kong Menangkap 11 Pengunjuk Rasa Setelah Kerusuhan

Lam merasa sedih karena RUU itu menimbulkan kontroversi dan perselisihan di masyarakat.

“Saya merasa sangat sedih dan menyesal bahwa kekurangan kami dalam melaksanakan pekerjaan kami dan berbagai faktor lainnya telah menyebabkan kontroversi dan perselisihan yang substansial di masyarakat setelah periode yang relatif tenang dalam dua tahun terakhir,” kata Lam.

Ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan Hong Kong minggu lalu.

Demonstrasi pecah setelah pemerintah Hong Kong mulai menyusun rancangan undang-undang ekstradisi beberapa waktu lalu. RUU ini memungkinkan otoritas Hong Kong untuk mengirim tahanan ke pengadilan di negara lain, termasuk China.

Aturan yang diusulkan ini telah membuat marah penduduk setempat karena takut sistem peradilan Tiongkok yang bias dan terpolitisasi.

Lihat juga; Bom bunuh diri meletus di Afghanistan, 11 orang tewas

Anggota parlemen Hong Kong juga mengatakan RUU itu tidak menjamin bahwa tahanan yang diekstradisi akan menerima pengadilan yang adil.

Protes itu dianggap sebagai protes dan krisis politik terbesar sejak Inggris menyerahkan Hong Kong ke Cina pada 1997.

Protes itu juga mendorong Lam untuk mendesak pengunduran dirinya dari partai dan penasihat politiknya.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *