Setelah Interogasi, Israel Melepaskan Menteri Palestina

Menteri Palestina
Menteri Palestina ditahan dan diinterogasi polisi Israel, salah satunya karena mengantar Presiden Chile berkeliling Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (AFP PHOTO / THOMAS COEX)

Jakarta, Posmetro Indonesia – Polisi Israel membebaskan seorang menteri Palestina dari tahanan. Menteri dibebaskan setelah polisi mengajukan sejumlah pertanyaan setelah menteri yang diduga mengorganisir kegiatan di kota dan melanggar aturan Israel, pengacara itu menjelaskan.

Menteri Palestina untuk urusan Yerusalem Fadi al-Hadami ditahan di rumahnya di Yerusalem timur dini hari Minggu (30/6) pagi. Polisi kemudian mengajukan sejumlah pertanyaan yang disebut oleh juru bicara polisi sebagai kegiatan yang tidak jelas di Yerusalem.

Pengacara Menteri, Mohammad Jbara mengatakan penahanan itu terkait dengan sejumlah kegiatan termasuk menemani Presiden Chili ke kompleks masjid Al-Aqsa. Jbara mengatakan Hadami dibebaskan pada hari Minggu sore.

Lihat juga: Beli rudal Rusia, Erdogan yakin Turki telah lolos dari sanksi AS

Wilayah barat kota Yerusalem memang dikuasai oleh Israel, sedangkan bagian timur dikuasai oleh Palestina. Lokasi Kubah Batu yang merupakan situs ibadah Yahudi berdekatan dengan masjid Al-Aqsa yang terletak di dinding barat kota tua Yerusalem.

Kamis lalu, Hadami mengajak Presiden Chili Sebastian Pinera di sekitar situs suci. Ini membuat Israel marah dan menyebut tur itu sebagai pelanggaran aturan.

Situs ini adalah salah satu masalah paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Bagi orang Yahudi, Kubah Batu adalah situs tersuci mereka. Sementara Masjid Al-Aqsa dianggap oleh umat Islam sebagai salah satu tempat suci mereka setelah Mekah dan Madinah. Wilayah ini dikelola oleh Wakaf Muslim, tetapi dijaga oleh polisi Israel.

Lihat juga: Amerika Serikat telah menyeru serangan siber ke Iran

Chile kemudian mengatakan bahwa kunjungan Pinera dengan Hadami ke situs itu bersifat pribadi dan bukan bagian dari protokol resmi. Penangkapan Hadami juga dilakukan beberapa hari setelah kerusuhan hebat di Yerusalem.

Pada Sabtu pekan lalu, polisi Israel harus berurusan dengan warga Palestina yang melemparkan batu dan kembang api ke arah mereka. Ini dijelaskan oleh juru bicara polisi Micky Rosenfeld dalam sebuah pernyataan. Dia juga mengatakan bahwa dua petugas terluka dan enam tersangka ditangkap dalam insiden itu.

Kerusuhan berlanjut setelah seorang warga Palestina berusia 20 tahun tewas. Dia diduga ditembak oleh polisi Israel di daerah Issawiya di Yerusalem Timur. Sebelumnya, pemuda ini diduga melemparkan kembang api ke polisi.

Lihat juga: Pemimpin Hong Kong Menunda Pembahasan RUU Ekstradisi

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pria muda yang diidentifikasi sebagai Mohammed Obeid meninggal karena lukanya.

Israel menduduki Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Langkah Israel untuk mencaplok Yerusalem timur tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Sementara Israel telah mengklaim menguasai seluruh Yerusalem dan menjadikannya ibu kota. Sedangkan Palestina melihat Yerusalem timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *