Ajax Vs Tottenham, Misi Catat Sejarah Dihadang Pasukan ‘Ingusan’

Tottenham Hotspur
Laga semifinal Liga Champions antara Tottenham Hotspur melawan Ajax Amsterdam

Jutaan pasang mata bukan hanya akan tertuju dalam laga Liverpool melawan Barcelona. Satu partai lainnya yang mempertemukan dua tim pembunuh raksasa, Ajax Amsterdam kontra Tottenham Hotspur, juga akan menyita perhatian. Ada misi mencatat sejarah yang menjadi target utama armada London Utara, sementara pasukan muda De Godenzonen juga tak bisa diremehkan.

Ajax yang skuatnya didominasi oleh para pemain muda sempat menyengat Tottenham di pertemuan pertama. Tengah pekan lalu, pasukan Erik ten Hag berhasil mencuri kemenangan 1-0 dalam laga leg 1 . Kemenangan itu jadi keuntungan lantaran laga tersebut digelar di markas armada The Lilywhites, Tottenham Hotspur Stadium.

Dengan kemenangan Ajax, Tottenham setidaknya harus menang 2-0 dalam pertemuan kedua, atau menang dengan selisih tiga gol. Tapi, itu bukan perkara mudah. Sebab, Matthijs de Ligt cs tentu takkan tinggal diam. Bisa jadi, Ajax yang dianggap berisi “pasukan ingusan” kembali memukul Tottenham.

Lihat juga: Hasil Liga Spanyol: Atletico Menang Berkat Gol Bunuh Diri
Ajax Amsterdam

Lalu jika melihat modal kedua tim menghadapi pertandingan ini, Ajax sepertinya lebih baik. Yang utama dari Ajax tentu kemenangan tandang di markas Tottenham. Setelah itu, Ajax juga baru saja memenangkan gelar juara Piala Belanda (KNVB Beker). Dalam laga final yang digelar di De Kuip Stadium, Ajax menggilas Willem II 4-0 dan mendaratkan gelar pertama musim ini.

Sebaliknya, Tottenham justru punya modal yang kurang baik menghadapi laga ini. Dalam laga di kompetisi domestik (Premier League), pasukan Mauricio Pochettino menelan kekalahan 0-1 dari AFC Bournemouth. Selain itu, Tottenham juga diprediksi masih belum bisa diperkuat oleh striker andalannya, Harry Kane. Kane masih menjalani proses pemulihan cedera engkel.

Lihat juga: Awas MU, Aguero Sembilan Kali Cetak Gol di Derby Manchester
 Tottenham Hotspur VS Ajax Amsterdam

Akan tetapi, bukan berarti Tottenham tak punya peluang. Berkaca dari pertandingan leg 2 perempatfinal melawan Manchester City, Tottenham berhasil mencetak tiga gol meski pada akhirnya harus kalah 3-4. Dari hasil itu jelas, militansi Tottenham tak boleh dianggap remeh.

Instruksi Lewati Batas

Untuk menggenggam tiket ke partai final, Ajax memang hanya membutuhkan hasil imbang. Tapi jika memasang target itu, rasanya sangat riskan melihat lawan sekelas Tottenham. Jadi, Ten Hag dan pasukannya memasang target menang sebagai harga mati dalam laga nanti.

Kepercayaan diri tinggi dengan dukungan puluhan ribu suporter fanatik membuat Ajax “pede”. Tapi bukan cuma itu. Ten Hag juga menginstruksikan permainan militan kepada anak asuhnya. Juru taktik berusia 49 tahun ini ingin para pemainnya bermain melewati batas titik nyaman. Karena menurutnya, itu adalah kunci kemenangan buat Ajax.

Pelatih AJax

“Kami akan bermain untuk itu. Kami akan bermain dengan kekuatan kami sendiri, dan menghargai kesulitan yang kami hadapi,” ujar Ten Hag dikutip Football London.

“Tapi, (pertandingan) itu tentunya menunjukkan kekuatan Spurs. Itu menunjukkan bahwa kami harus melintasi batas itu besok. Kami percaya diri kami bisa melakukannya. Kami dalam kondisi bugar dan kami sangat bersemangat,” katanya.

Lihat juga: Liverpool vs Chelsea Imbang di Babak Pertama

Soal kondisi pemain, Ten Hag menyatakan seluruhnya siap tempur. Ten Hag hanya melihat kondisi satu pemain, winger muda asal Brasil, David Neres, yang disebut Ten Hag mengalami masalah kebugaran. Akan tetapi, Ten Hag menjamin Neres bakal ikut berlatih bersama tim.

Tottenham Hotspur VS Ajax Amsterdam

“Saya kira begitu (seluruh pemain dalam kondisi terbaik). Mungkin ada masalah kecil dengan David (Neres). Dia tetap akan berlatih. Kami berharap dia bisa bermain. Tapi, itu hanya sebuah tanda tanya kecil,” ucap Ten Hag.

Misi Mencatat Sejarah

Jika Ajax hanya butuh hasil seri, Tottenham wajib menang. Ya, ada pekerjaan berat yang harus dilalui Son Heung-min cs untuk bisa mencapai partai final di Wanda Metropolitano.

Pochettino memuji performa Ajax yang mampu menumbangkan timnya di pertemuan pertama. Tak cuma itu, manajer berpaspor Argentina ini juga menyebut bahwa Ajax layak untuk berada di semifinal bersama timnya.
Meski demikian, eks manajer Southampton ini tetap fokus untuk membawa Tottenham menyingkirkan Ajax dan untuk pertama kalinya dalam sejarah 136 tahun berdirinya klub, berhasil lolos ke final Liga Champions.

Pochettino juga berbicara soal kondisi para pemainnya. Yang disoroti Pochettino adalah psikologis Son. Sebab, senjata mematikan Tottenham dari Korea Selatan ini sempat mendapatkan kartu merah dalam laga terakhir di Premier League, saat berhadapan dengan Bournemouth.

Lihat juga: Manchester United VS West Ham 2-1
Tottenham Hotspur VS Ajax Amsterdam

Diungkap Pochettino, Son memang sedikit kecewa. Akan tetapi Pochettino yakin, eks pemain Hamburg SV dan Bayer Leverkusen itu akan fokus dalam laga nanti.

“Ajax bermain sangat bagus di London selama setengah jam pertama. Mereka punya pemain yang sangat bagus, dan mereka juga pelatih hebat. Mereka pantas mendapatkan kredit berada di sini (semifinal),” ujar Pochettino dikutip Uefa.com.

“Semua pemain kami penting. Son (Heung-min) tidak bermain di leg pertama. Dia merasa kecewa setelah (kartu merah dalam laga melawan Bournemouth di Premier League) pada Sabtu lalu. Tapi terpenting adalah, kinerja kami sebagai tim. Hasil negatif di leg pertama jelas membuat sulit besok. Tetapi, pertandingan masih terbuka. Kami tahu, kami perlu menang dan tampil sebaik mungkin. Ini momen yang menyenangkan buat kami,” katanya.

Lihat juga: Fan Klub Argentina Bawa Tengkorak Kakek Rayakan Juara

Soal status Tottenham sebagai kuda hitam, Pochettino tak terlalu ambil pusing. Santai, mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) ini hanya mengatakan bahwa timnya harus menikmati momen yang jarang didapat ini. 

Sebab jika melihat beberapa tahun lalu, Tottenham faktanya hanya tim di lima besar Premier League (Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Manchester United). Menurut Pochettino, dengan menikmati momen ini para pemainnya juga akan bisa maksimal dalam pertandingan.

Pelatih Tottenham

“Tidak ada yang berpikir bahwa kami akan memiliki kemungkinan di pekan terakhir musim ini, untuk mencapai final Liga Champions. Sekarang, kami hanya perlu percaya dan menikmati momen ini,” ucap Pochettino melanjutkan.

“Kami menjalani mimpi. Lima tahun lalu (prioritas kami) hanya mengurangi jarak ke empat besar (Premier League). Kemudian kami lolos ke Liga Champions, lalu mencapai 16 besar, dan sekarang kami berada di semifinal. Seseorang berharap kami bermain di Liga Champions tiga kali beruntun, atau masih tetap berada di fase ini,” katanya.

Mampukah Tottenham  membalikkan keadaan dan mencatat sejarah untuk kali pertama menembus partai final Liga Champions? Atau semangat pasukan muda Ajax di bawah komando Ten Hag yang akan kembali berjaya? 

Jawabannya akan ada dalam laga leg 2 babak semifinal Liga Champions 2018/2019 antara Ajax melawan Tottenham, yang akan digelar di Johan Cruyff Stadium, Kamis 9 Mei 2019 dini hari WIB.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *