Kategori: Nasional

Anggota FBR Jadi Korban Salah Sasaran Pembacokan, Satu Tewas

Kabid Humas Polda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Anggota Forum Betawi Rempug (FBR) menjadi korban salah sasaran saat terjadi bentrokan sekelompok orang di Jakarta Barat, Selasa (23/4).

Ketua Umum FBR Lutfi Hakim mengatakan dua anggota FBR tengah berjaga di gardu FBR yang lokasinya tak jauh dari sebuah tempat hiburan malam di Jakarta Barat, Selasa dini hari. Kemudian terjadi keributan antar dua kelompok di tempat hiburan malam tersebut. 

Keributan itu, kata Lutfi meluas hingga mencapai ke gardu FBR.

“Pengunjungnya ada ribut, ada yang lari keluar dan saat pengejaran itu, yang mengejar itu kemudian membabi buta, karena ada korban juga ada satpam, termasuk anggota kita yang ada di gardu,” kata Lutfi saat dikonfirmasi.

Lihat juga: Polisi Belum Terima Pemberitahuan Aksi di Monas Besok

Lutfi menuturkan akibat kejadian itu dua anggota FBR menjadi korban. Satu anggota meninggal saat dibawa ke rumah sakit, sedangkan satu anggota lainnya terluka di bagian jari.

Lebih lanjut, Lutfi menegaskan bahwa FBR tidak ikut terlibat dalam bentrok. Anggota FBR, sambungnya justru menjadi korban salah sasaran dari bentrokan itu.

“Intinya dari FBR menegaskan itu bukan bentrok FBR, tapi korban salah sasaran,” ucap Lutfi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu menyampaikan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain itu, juga telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.

“Kami sudah mengidentifikasi pelaku dan sedang kami buru pelakunya,” ujarnya.

Dikatakan Edi, keributan tersebut diduga disebabkan kesalahpahaman. Kemudian, karena kondisi pelaku diduga dalam keadaan pengaruh minuman keras.

“(Diduga) ketersinggungan saja antara dua kelompok salah paham,” ucap Edi.

Lihat juga: Khofifah Mengaku Kaget Namanya Dicatut Romi

Korban, sambung Edi, sempat melerai dua kelompok tersebut namun justru mendapat bacokan hingga akhirnya tewas. 

Selain dua anggota FBR, tiga orang warga juga terluka dan saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

“Untuk korban jiwa ada satu, dan korban luka ada beberapa nanti kita periksa lagi,” katanya.

Sandiaga Kembali Konsolidasi dengan Relawan

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno akan kembali beraktivitas, Senin (22/4), dengan menggelar pertemuan bersama beberapa tokoh masyarakat dan relawan di markas badan pemenangan.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno memastikan bakal kembali beraktivitas usai sembuh dari sakit radang tenggorokan dan gangguan pencernaan.

Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu akan mengadakan rapat bersama BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (22/4).

“Besok saya ke media center rencananya ada beberapa pertemuan dengan tokoh masyarakat, relawan yang ingin berkonsolidasi,” kata Sandi saat ditemui di kediamannya di Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (21/4).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga berjanji memberi keterangan pers selengkap-lengkapnya ke media massa esok hari.

Lihat juga: Kawal Pemilu: Jokowi-Ma’ruf Unggul 6.807.675 Suara

Sandi menyebut malam ini seluruh obatnya sudah habis. Sehingga esok dia bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Dia menyampaikan keadaan kesehatannya cepat pulih karena doa dari seluruh lapisan pendukungnya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, rekan-rekan relawan yang mendoakan, dan memberikan tentunya pesan-pesan yang saya terima selama 3 hari ini semenjak tanggal 17 April,” tuturnya.

Sandiaga
Sandiaga saat mendampingi Prabowo deklarasi kemenangan.

Dilanda Cegukan

Sandi mengatakan cegukan yang dialaminya terbilang parah. Sambil berkelakar, dia mengaku cegukan karena badannya akan bertambah tinggi, sebagaimana mitos yang sering diceritakan ke anak-anak.

“Kalau cegukan baru pertama kali seumur hidup. Terakhir kali waktu masih bayi cegukan kali, katanya mau tinggi kali ya,” kata Sandi.

Sandi menyebut selain istirahat total dia harus mengonsumsi 12 obat, terdiri dari 5 obat dan 7 vitamin. Dia mengaku sedikit terganggu dengan obat tersebut.

“Mudah-mudahan obatnya habis malam ini karena minum obat itu ngantuk, teler banget,” ucap Sandi sembari tersenyum.

Lihat juga: Prabowo Tolak Quick Count, Erick Thohir: Dulu Diakui, Sekarang Tidak

Sandi sebelumnya dinyatakan jatuh sakit pada hari pencoblosan Pilpres 2019, 17 April 2019. Sandi disebut mengalami radang tenggorokan dan lambung.

Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaen menyebut atas penyakit yang dideritanya itu Sandi tidak bisa ikut hadir pada deklarasi klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo Subianto.

Kawal Pemilu: Jokowi-Ma’ruf Unggul 6.807.675 Suara

Jokowi dan Prabowo selisih 134.551 suara

Jakarta, Posmetor Indonesia – Suara pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo-Ma’ruf Amin untuk sementara unggul, berdasarkan tabulasi suara masuk yang diterima kawalpemilu.org, Sabtu (20/4) hingga pukul 20.40 WIB.

Suara Jokowi-Ma’ruf dengan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selisih selisih 134.551 suara.

1. Jokowi-Ma’ruf unggul dengan selisih 134.551 suara

Jokowi-Ma'ruf

Suara Jokowi-Ma’ruf sementara memperoleh 6.807.675 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga sebanyak 6.673.124 suara, atau selisih 134.551 suara.

2. Jokowi unggul di 12 provinsi dan luar negeri

Lihat juga: Prabowo Tolak Quick Count, Erick Thohir: Dulu Diakui, Sekarang Tidak

Pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul di 12 provinsi, yakni Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, NTT, Bali, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Bangka Belitung. Jokowi juga unggul di luar negeri.

Sementara, Prabowo-Sandiaga unggul di 22 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.

Sedangkan suara sah sebanyak 13.480.347 dan suara tidak sah 236.113.

3. Situs Kawal Pemilu terakreditasi Bawaslu

Kawal Pemilu merupakan proyek urun daya (crowdsourcing) antara warganet pro data Indonesia yang didirikan pada 2014, untuk menjaga suara rakyat pada setiap Pemilihan Umum.

Kawal Pemilu resmi terakreditasi oleh Badan Pengawas (Bawaslu RI) dan tidak terafiliasi dengan pihak mana pun.

Prabowo Tolak Quick Count, Erick Thohir: Dulu Diakui, Sekarang Tidak

Jokowi-Ma'ruf

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir, menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang tak memercayai hasil quick count dari beberapa lembaga survei.

Erick pun menyinggung bahwa pada Pilkada 2017, Prabowo percaya dengan hasil quick count. Sedangkan saat ini, di Pilpres 2019, ia tidak memercayai hasil quick count.

1. Erick singgung Prabowo yang memercayai hasil quick count di Pilkada DKI 2017

Erick

Erick menyinggung tentang Prabowo yang percaya pada quick count di Pilkada DKI 2017. Namun, saat Prabowo kalah di Pilpres 2019, Erick pun menyinggung Prabowo tak percaya dengan hasil quick count.

“Nah yang aneh itu kan ketika pada saat ini sekarang quick count dipertanyakan sebelumnya diakui dan ini menurut saya kita harus terbuka mata dan hati kita,” ujar Erick di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Lihat juga: Quick Count Indo Barometer: 7 Partai Gagal Lolos Ambang Batas

2. Erick sebut masyarakat Indonesia jangan terpecah karena Pilpres

Erick

Kemudian, Erick pun berharap agar masyarakat Indonesia tidak terpecah setelah Pemilu 2019 berlangsung. Lalu, ia menyebut bahwa deklarasi yang dilakukan TKN bukan bermaksud jemawa, melainkan berdasarkan fakta quick count.

“Tetapi ya Insya Allah kita bukan jemawa karena apa yang dilihat dari hasil quick count itulah nyata. Dan ini sudah dilakukan sebelum-sebelumnya ini sebagai catatan, sudah diakui sebelum-belumnya, kenapa sekarang dipertanyakan,” ungkap Erick.

3. Hasto juga singgung Prabowo yang percaya pada quick count di Pilkada DKI 2017

Senada dengan Erick, Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto, juga menyinggung tentang Prabowo yang percaya pada quick count di Pilkada 2017, sementara di Pilpres 2019 tak percaya pada hasil quick count.

“Untuk itu kita melihat situasi sekarang parpol pendukung Prabowo-Sandi pun mengakui quick count untuk parpolnya. Sehingga sangat ironis ketika parpol quick qount diterima kemudian untuk quick qount Pilpres tidak diterima,” kata Hasto, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

4. Prabowo tak percaya pada hasil quick count

Prabowo Subianto

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sempat menyinggung lembaga-lembaga survei telah berbohong dalam menghasilkan perhitungan cepat atau quick count Pilpres 2019. Bahkan, ia meminta lembaga-lembaga survei yang menurutnya melakukan kebohongan itu untuk pindah ke Antartika.

“Saudara percaya gak lembaga survei abal-abalan?”, tanya Prabowo.

“Tidak!,” sambut para pendukungnya

“Hei, tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika.” seru Prabowo.

Polisi Belum Terima Pemberitahuan Aksi di Monas Besok

Kabid Humas Polda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Polisi menyebut sampai saat ini masih belum menerima surat pemberitahuan soal rencana aksi bertajuk ‘Gema Nisfu Sya’ban Syukur Kemenangan Capres dan Cawapres Hasil Ijtima Ulama’ di Monas pada Jumat (19/4) besok.

Agenda acara tersebut banyak beredar di Whatsapp group. Pada siang harinya juga dijadwalkan acara sujud syukur usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Polda Metro belum menerima surat pemberitahuan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (18/4).

Lihat juga: Khofifah Mengaku Kaget Namanya Dicatut Romi

Argo mengatakan acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar, mesti lebih dulu membuat surat pemberitahuan. Surat pemberitahuan itu, kata Argo, bakal ditindaklanjuti untuk nantinya dikeluarkan izin.

“Tentunya itu akan ada diskusi, acara di mana, apakah tempatnya mencukupi atau tidak, nanti berapa jumlahnya, titik awal di mana, kan gitu,” tutur Argo.

Lihat juga: Kerabat Prabowo Ditangkap Polisi Diduga Skimming BCA

Dalam agenda acara yang tersebar tersebut, dikatakan bahwa pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan hadir. Selain itu, sejumlah ulama dan habaib disebut akan hadir dalam acara tersebut.

Acara rencananya digelar di Monas sekitar pukul 19.30 WIB yang diawali dengan salat isya berjamaah.

Quick Count Indo Barometer: 7 Partai Gagal Lolos Ambang Batas

surat suara Pilpres i2019
Saksi memotret hasil penghitungan surat suara Pilpres 2019 di TPS 056 Tebet Timur, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Hasil hitung cepat (Quick count) Pileg 2019 dari Indo Barometer menunjukkan setidaknya ada 7 partai politik yang gagal masuk ke parlemen Senayan karena tidak mampu melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%. Artinya, Indo Barometer merilis hanya 9 partai politik melenggang ke Senayan.

7 Partai yang terancam gagal menduduki kursi DPR RI adalah Partai Persatuan Indonesia (2,65%), Partai Berkarya (2,12%), Partai Solidaritas Indonesia (2,13%). Perolehan ini dirilis dari sejumlah data masuk yang mencapai 80,92%.

Sementara 9 partai yang berpeluang lolos ke Senayan dengan meraih suara di atas 4% masih diisi oleh partai lama yang didominasi oleh partai besar.

Lihat juga: Prabowo Unggul dari Jokowi dalam Hitung Suara di Turki

PDI Perjuangan memimpin perolehan dengan meraih 19,60% suara. Diusul dengan Partai Gerindra (13,45%), Partai Golkar (11,63%), PKB (8,51%), PKS (9,94%), Partai Demokrat (7,64%), Partai NasDem (7,98%), PAN (6,90%), dan PPP (4,34%).

Quick count Indo Barometer dilaksanakan di 1.200 TPS sebagai sampel, dari 810.329 TPS yang tersebar di 34 Provinsi. Margin of error sebesar ± 1% pada tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 99%. Metode penarikan sampel TPS yaitu stratified and sistematic random sampling.

Lihat juga: Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, Petinggi Demokrat WO

Rakyat Indonesia menggunakan hak suara padanya Pemilu 2019, Rabu (17/4). Salah satu cara paling cepat untuk mengetahui hasil Pemilu 2019 ini adalah melalui Quick count atau hitung cepat.

Namun hasil hitung cepat berasal dari survei dan bukan hasi perhitungan resmi. Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara manual oleh KPU. Cek hasil hitung cepat Pemilu Legislatif 2019 di sini.

Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, Petinggi Demokrat WO

Pilpres 2019
Debat Capres Kelima Pilpres 2019

Jakarta, Posmetro Indonesia — Sejumlah pendukung pasangan capres-wapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin terdengar tertawa kecil saat capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut kesalahan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi bukan semata karena kesalahan capres petahana Jokowi.

Prabowo menilai kesalahan arah ekonomi yang mengakibatkan terjadinya deindustrialisasi adalah salah semua pihak. Prabowo juga menyebut salah arah ekonomi ini terjadi karena kesalahan Presiden sebelum Jokowi.

Suara tawa terdengar dari arah pendukung Jokowi-Ma’ruf di dalam ballroom Hotel Sultan. Suara tawa tidak terlalu kencang hingga tidak mendapat teguran dari moderator.

“Saya terus terang saya tidak menyalahkan pak Jokowi. Ini masalah kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan hingga puluhan tahun lalu. Ini kesalahan besar presiden sebelum bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Benar itu pendapat saya,”  kata Prabowo dalm Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).

Lihat juga: Said Aqil Terhina dengan Soal Ujian ‘Bubarkan Banser’

Tidak berapa lama, beberapa petinggi Partai Demokrat pun tampak meninggalkan lokasi debat. Diawali Wakil Ketua Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan yang tampak meninggalkan lokasi debat dan tidak menyampaikan perkataan apapun.

Tidak lama kemudian, Ketua Divisi Bidang Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pun tampak meninggalkan lokasi. Saat ditanya apa alasan dirinya meninggalkan debat sebelum selesai, Ferdinand hanya menjawab bahwa dirinya kelelahan.

“Ngantuk, lelah,” katanya.

Lihat juga: Kubu Jokowi Klaim Bisa Kalahkan Jumlah Massa Prabowo di GBK

Saat ditanya apakah dirinya walk out karena pernyataan Prabowo terkait presiden sebelum Jokowi yang merusak debat. Ferdinand mengaku dirinya sakit perut bukan WO dan mungkin yang dimaksud Prabowo adalah Presiden California.

“Presiden California kali,” kata dia.

Tidak hanya Ferdinand, Wakil Sekertaris Jendral Partai Demokrat, Rachland Nashidik pun tampak keluar dari arena debat.

Namun Rachland mengaku dirinya hanya keluar sebentar untuk mencari makan. Padahal di dalam hotel dan Ballroom telah disediakan banyak makanan untuk para tamu undangan.

“Enggak. Mau cari makan saja.” kata dia.

Namun dalam akun twitternya, Rachland mempertanyakan mengapa Prabowo menyerang SBY.

Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? kenapa justru Pak SBY yang diserang?” kata Rachland.

Lihat juga: BPN Respons SBY: Prabowo Bukan untuk Umat Islam Saja

Sementara para petinggi Partai Demokrat yang hadir tampak meninggalkan lokasi debat, Putra Sulung SBY tampak masih di dalam Grand Ballroom. AHY masih setia menonton debat pamungkas kedua pasangan calon.

Said Aqil Terhina dengan Soal Ujian ‘Bubarkan Banser’

Said Aqil Siroj
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespons soal ‘bubarkan Banser’ dalam materi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj hal tersebut merupakan bentuk penghinaan.

“Menghina,” ujar Said di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (11/4).

Said mengutuk kejadian tersebut. Ia berkata pihaknya bakal mengambil tindakan tegas terkait hal itu.

Terpisah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imim enggan berkomentar banyak terkait soal ujian tersebut. Ia sepakat dengan Said, bahwa materi ujian ‘bubarkan Banser’ harus ditindaklanjuti oleh NU dan Banser.

“Harus ditangani NU dan Banser itu,” ujar Cak Imin di Kantor PBNU, Jakarta.

Lihat juga: Kubu Jokowi Klaim Bisa Kalahkan Jumlah Massa Prabowo di GBK

Sebelumnya, beredar kertas ujian pelajaran Bahasa Indonesia untuk pelajar SMP di Garut yang mencantumkan soal ‘bubarkan Banser’. Soal ini menjadi kontroversi lantaran dianggap mendiskreditkan Banser.

Kertas ujian berisi soal ‘bubarkan Banser’ ini tersebar di aplikasi tukar pesan WhatsApp sejak Rabu (10/4). Soal yang mencantumkan ‘bubarkan Banser’ itu merupakan soal nomor sembilan berbentuk pilihan ganda.

Terdapat dua teks pernyataan yang diajukan untuk ditarik kesimpulan oleh para pelajar peserta ujian.

Teks pertama berbunyi: “Tokoh ulama Garut Tatang Mustafa Kamal mengecam aksi pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dilakukan Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut itu mendesak agar anggota Banser NU segera menyampaikan permintaan maaf karena anggotanya telah menghina kalimat tauhid dan umat Islam di seluruh dunia.”

Sementara itu, teks 2 berbunyi: “Pasca pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat saat peringatan hari santri oleh 3 anggota Banser, mulai terdengar permintaan agar organisasi yang dipimpin Gus Yaqut itu dibubarkan. Alasannya, karena keberadaannya tidak berguna dan cenderung arogan.”

Lihat juga: BPN Respons SBY: Prabowo Bukan untuk Umat Islam Saja

Untuk teks pertama soal tersebut menawarkan pilihan kesimpulan sebagai berikut:
A. Kecaman dan desakan agar anggota Banser NU pembakar bendera meminta maaf.
B. Anggota Banser NU telah menghina kalimat tauhid dan umat Islam.
C. Tatang Mustafa Kamal adalah tokoh ulama Garut.
D. Kecaman dan desakan agar anggota Banser NU pembakar bendera meminta maaf.

Sementara untuk teks kedua pilihan kesimpulannya adalah: 
A. Permintaan agar Banser NU dibubarkan karena tidak berguna dan cenderung arogan.
B. Tiga orang anggota Banser NU membakar bendera.
C. Gus Yaqut merupakan pimpinan Banser NU.
D. Tiga orang anggota Banser NU membakar bendera. 

Kubu Jokowi Klaim Bisa Kalahkan Jumlah Massa Prabowo di GBK

Jokowi-Ma'ruf
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin saat kampanye di Banten, Minggu (7/4) kemarin.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Juru Kampanye Nasional Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Dave Akbarshah Fikarno menjamin kampanye terbuka capres-cawapres nomor urut 01 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), 13 April mendatang akan lebih megah ketimbang kampanye Prabowo-Sandiaga kemarin.

Hal itu dia katakan untuk merespons tantangan Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon yang menyebut kubu Jokowi tidak akan bisa menyaingi Prabowo di GBK pada 13 April mendatang.

Lihat juga: Jokowi Kampanye di Manado, Pendukung Pasang Flashlight

“Kita jamin lebih megah, nanti pas dia lihat megahnya kampanye Jokowi, dia akan diam sendiri,” kata Dave saat dihubungi CNN, Senin (8/4).

Politikus Partai Golkar itu menilai perhelatan kampanye terbuka Jokowi dan Ma’ruf Amin di berbagai daerah sudah sangat spektakuler dengan jumlah massa yang masif dan membeludak.

Kata dia, kampanye akbar Jokowi-Ma’ruf di GBK nanti akan mempersatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Dia bilang kampanye akbar akan diisi lebih dari 1.000 pekerja seni, relawan dan ormas-ormas pendukung Jokowi untuk menyemarakkan kampanye tersebut.

“Nah itu akan ada surprises yang membuat takjub,” kata dia.

Massa Kampanye Prabowo Stagnan 

Terpisah, juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai tidak ada penambahan massa yang signifikan dalam kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di GBK kemarin.

Lihat juga: BPN Respons SBY: Prabowo Bukan untuk Umat Islam Saja

“Bisa dikatakan bahwa massa Prabowo Sandiaga itu-itu saja. Kami melihat, massa yang digerakkan Prabowo-Sandiaga hingga kampanye akbar ini mengalami stagnasi,” kata Karding dalam keterangan resmi yang diperoleh CNN.

Karding menyebut massa Prabowo-Sandiaga yang hadir dalam tiap momentum kampanye terbuka hanya berasal dari kalangan ormas muslim. Lebih khusus lagi berasal dari massa yang digerakkan oleh Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. 

“Demografi yang selama ini hadir kampanye hanya dari kalangan ormas muslim, yang dulu memberikan tekanan dalam Pilkada DKI. Hal ini menjadi stagnasi, karena tidak berkembang,” kata Karding. 

Fadli Zon sebelumnya meyakini kubu TKN Jokowi-Ma’ruf tidak akan mampu mengumpulkan massa sebesar yang hadir di GBK kemarin dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi.

Lihat juga: Ma’ruf Amin Soal Prabowo Menang 25%: Lihat saja Hasil Survei

Dia bahkan mengklaim kampanye akbar di GBK kemarin sebagai kampanye dengan jumlah besar.

“Belum ada kampanye semasif ini sampai meluber ke luar yang saya kira sampai lebih dari 1 juta orang,” katanya.

BPN Respons SBY: Prabowo Bukan untuk Umat Islam Saja

Prabowo Subianto
Suasana kampanye akbar pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 7 April 2019.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah tudingan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (7/4), eksklusif untuk umat Islam.

Juru Bicara BPN Andre Rosiade justru menyebut kampanye akbar Prabowo sudah mengusung konsep untuk semua kalangan. Andre menegaskan Prabowo adalah presiden untuk semua agama.

Prabowo Subianto
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan orasi saat kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 7 April 2019.

“Saya rasa semua terbuka untuk seluruh agama apapun karena Pak Prabowo adalah presiden rakyat Indonesia. Presiden seluruh agama, presiden seluruh suku dan ras di Indonesia, bukan umat Islam saja,” kata Andre saat dihubungi CNN, Minggu (7/4).

Andre mencontohkan inklusivitas kampanye tersebut terlihat saat beberapa tokoh dari agama selain Islam naik ke panggung. Dia menyebut Prabowo memberi panggung bagi tokoh Kristen hingga Tionghua.

Lihat juga: Ma’ruf Amin Soal Prabowo Menang 25%: Lihat saja Hasil Survei

Seperti diketahui, tercatat ada tokoh lintas agama seperti Benyamin Daniel Waroka mewakili Kristen. Haposan Batubara mewakili Katolik, dan Erwanto yang mewakili Buddha.

Dia menjelaskan acara dimulai dengan Salat Subuh berjamaah karena kampanye dimulai sejak dini hari. Hal ini dilakukan karena waktu kampanye terbatas.

“Memang pagi itu yang muslim memang salat Subuh jamaah, dilanjutkan tausiyah, tapi setelah jam 07.00 WIB, umat beragama lain masuk,” tuturnya.

Andre Rosiade (kiri)
Andre Rosiade (kiri).
Lihat juga : Kampanye Prabowo, Orang Tua Tak Paham Larangan Bawa Anak

Andre juga membantah pernyataan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat. Ferdinand Hutahaen yang menyebut konsep lintas agama merupakan gagasan SBY.

“Dari awal konsepnya memang untuk semua. Tentu masukan Demokrat baik, tapi dari awal terbuka untuk umum,” ucap Andre.

Sebelumnya, beredar surat dari Ketua Umum Partai Demokrat SBY untuk Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hassan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

Dalam surat itu, SBY menyatakan keberatan atas konsep kampanye akbar Prabowo di GBK. Dia menyebut kampanye tersebut terlalu eksklusif untuk umat Islam saja.

“Menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif,” ujar SBY dalam surat yang ditujukan kepada 3 petinggi Partai Demokrat tersebut.