Korsel Dihebohkan Skandal Kamera Tersembunyi Di Motel

kamar penginapan.
Ilustrasi kamar penginapan.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Korsel saat ini sedang dihebohkan dengan terungkapnya kasus situs pornografi yang menayangkan ribuan rekaman langsung tingkah laku para penghuni motel dari kamera tersembunyi tanpa diketahui. Kepolisian menangkap 2 orang yang menjalankan situs itu.

Seperti dilansir CNN, Kamis (21/3), kepolisian Korsel membongkar jaringan hotel kelas melati dan penginapan yang memasang kamera tersembunyi. Polisi menyatakan terdapat 42 kamar di 30 penginapan yang tersebar di 10 kota.

Lihat juga: Wakil PM Selandia Baru Janji Bantu Keluarga WNI Korban Teror

Akan tetapi, kepolisian menyatakan para pemilik penginapan tidak mengetahui kalau bisnis mereka dipasang kamera tersembunyi.

Menurut temuan Departemen Penyelidikan Siber Kepolisian Korsel, kamera tersembunyi itu diletakkan dikotak pengatur saluran televisi hingga dudukan pengering rambut. Kamera itu terhubung di situs itu.

Situs itu tercatat mempunyai 4.000 anggota. Di antaranya ada 97 orang yang membayar sebesar US$44,95 (sekitar Rp633 ribu) sebulan untuk mengakses konten kamera tersembunyi itu.

Lihat juga: Model Saksi Sidang Seks Berlusconi Diduga Diracun Radioaktif

Sejak November 2018, pengelola mendapat keuntungan hingga US$6000 (sekitar Rp84 juta) dari menjual konten berbayar itu.

Korsel selama ini memang memang mempunyai problem dalam hal kamera tersembunyi dan penyebaran gambar cabul. Pada 2017 polisi menerima dari 6400 pengaduan soal perekaman menggunakan kamera tersembunyi.

Alhasil, Kepolisian Kota Seoul membentuk satuan khusus dari polisi wanita untuk menyisir seluruh kamar kecil di sana dari kamera tersembunyi.

Menurut seorang pakar komputer Korsel, Lee Ji-soo, yang membantu menghapus gambar-gambar kamera tersembunyi itu dari internet menyatakan banyak perempuan mengadu kepadanya.

Lihat juga: Korban Meninggal Penembakan Selandia Baru Capai 50 Orang

“Kebanyakan dqari mereka mengatakan ingin mati saja atau samapi tidak sanggup keluar dari rumah. Mereka khawatir kalau berada di jalanan, orang-orang akan mengenali mereka,” kata Lee.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *