Dinkes Sebut 905 Orang Dapat Layanan Medis saat Aksi 22 Mei

Dinkes
Kericuhan di depan Gedung Bawaslu.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Kepala Dinkes DKI di Jakarta (Widyaastuti) Widyastuti mengatakan bahwa 905 orang telah dirawat untuk perawatan medis karena tindakan 22 Mei. Data diperoleh hari Jumat (24/5) pukul 07:00 WIB.

“Jumlah orang yang menerima layanan kesehatan dari 21 hingga 24 Mei adalah 905 orang, 8 di antaranya meninggal,” kata Widyastuti dalam sebuah pernyataan tertulis.

Widyastuti mengatakan bahwa dari total 905 orang, 578 mengalami lecet, air mata, memar dan iritasi mata.

Selain itu, 95 orang terluka parah, termasuk patah tulang, cedera kepala, dan cedera akibat benda tajam dan tumpul.

Sementara yang lain menderita penyakit lain seperti hipertensi, ISPA dan pingsan.

Selain itu, dari delapan orang yang diumumkan kemarin, empat diotopsi.

“Empat korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Polisi Nasional menjalani otopsi dengan hasil seperti pernyataan dari Rumah Sakit Polisi Karumkit. Empat keluarga lainnya menolak autopsi dan dibawa pulang oleh polisi. keluarga, “jelasnya.

Lihat juga: Tim Rukyat Kemenag Sebut Ketinggian Hilal Sudah Signifikan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan bahwa delapan orang meninggal dan 730 korban diikuti oleh perawatan medis karena insiden tersebut.

Korban yang diidentifikasi adalah enam korban: Farhan Syafero (31) dari Depok, Reyhan Fajari (16) dari Jakarta Pusat, Abdul Ajiz (27) dari Pandeglang dan Bachtiar Alamsyah dari Batu Ceper.

Kemudian Adam Nooryan (19 tahun) dari Tambora, Widianto Rizky Ramadan (17 tahun) dari Kemanggisan. Dua orang lainnya, Sandro (31) dan satu lagi identitas tak dikenal.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *