Pemuda Muhammadiyah Mengakui 3 Anggota Yang Terlibat Rusuh 22 Mei

Muhammadiyah

Jakarta, Posmetro Indonesia – Presiden pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengakui bahwa para anggota telah mengambil bagian dalam kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei di sekitar kantor Bawaslu di Jakarta. Tiga anggota adalah pelaku kerusuhan dan ditangkap oleh polisi.

Markas Besar Kepolisian Nasional mengungkapkan bahwa para perusuh 22 Mei adalah organisasi masyarakat (CSO), partai politik dan kandidat presiden (kandidat presiden). Ini didasarkan pada slide atau presentasi ketika polisi mengumumkan hasil survei kerusuhan 21-22 Mei di markas besar Kepolisian Nasional. Pada slide, penulis kerusuhan datang dari organisasi pemuda di Muhammadiyah.

Namun, dalam pengumuman hasil penyelidikan, polisi tidak menyebut nama Muhammadiyah muda, tetapi hanya pertunjukan slide.

“Mereka yang berada di Jakarta kemarin ditangguhkan oleh tiga orang,” kata Sunanto dalam kontak dengan CNNIndonesia.com, Jumat (5/7).

Selain itu, Sunanto menambahkan bahwa seseorang juga ditangkap oleh polisi karena mengambil bagian dalam kerusuhan di Medan, Sumatera Utara. Namun, semua ditangguhkan.

Lihat juga: Anies Baswedan Membuka Suara Untuk Memasukkan 2024 Capres

Sunanto tidak ingin memastikan bahwa anggota pemuda Muhammadiyah yang terlibat dalam kerusuhan hanya 4 orang. Dengan kata lain, mungkin saja anggota pemuda Muhammadiyah dari daerah lain terlibat dalam kerusuhan. Sunanto belum tahu.

“Tidak ada informasi lain,” kata Sunanto.

Sebelumnya, Mabes Polri melaporkan bahwa kerusuhan di sekitar Bawaslu pada 21 dan 22 Mei telah dilakukan oleh berbagai kelompok. Termasuk anggota beberapa organisasi dan organisasi Islam serta kelompok sukarelawan Prabowo-Sandi.

Pemuda Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang terlibat. Namun, polisi tidak merinci identitasnya secara rinci. Mereka hanya menyatakan bahwa 447 orang ditangkap setelah kerusuhan 21-22 Mei.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *