Tag: Ekonomi

Jokowi ingin Tank Membawa Manfaat Ekonomi, Bukan Hanya Air

Jokowi
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan waduk tidak hanya berfungsi menampung kelebihan suplai air, tetapi juga menjadi kawasan wisata agar memberi manfaat ekonomi.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pembangunan waduk tidak hanya untuk mengimbangi kelebihan pasokan air di suatu daerah, tetapi juga menjadi daerah wisata bagi masyarakat sekitar. Tujuannya adalah untuk memberikan banyak manfaat ekonomi bagi kawasan ini.

Kepala negara membangkitkan ide tersebut saat kunjungan Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar, Bali, Jumat (14/6).

“Jadi, nanti, itu tidak hanya akan bekerja dengan air baku. Tetapi juga untuk restoran dan tempat wisata,” kata Jokowi di sela-sela kunjungan, dikutip dalam pernyataan tertulis.

Mengenai kunjungannya, Jokowi langsung merealisasikan proses rehabilitasi waduk yang dibangun sejak 1996. Rehabilitasi dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama dua tahun dan harus diselesaikan oleh di sini akhir tahun ini.

Lihat juga: Bom bunuh diri meletus di Afghanistan, 11 orang tewas

Waduk seluas 35 hektar ini merupakan tempat berlindung dan sumber air baku untuk Bandara Internasional Kuta, Benoa, Nusa Dua, dan Ngurah Rai.

“Saya melihat di sisi pekerjaan, itu terlihat bagus, dan akhir tahun ini, saya akan melihat lagi di sini,” katanya.

Menteri RPPE, Basuki Hadimuljono, menambahkan bahwa kementeriannya akan menambah tank ke fungsi zona wisata. Salah satunya adalah peralatan olahraga dayung.

“Saya akan menginstruksikan General Manager Cipta Karya untuk merancang area ini untuk mengembangkan penggunaannya sebagai ruang publik dengan fungsi pariwisata dan lainnya, seperti dayung,” katanya.

Lihat juga: Polisi Hong Kong Menangkap 11 Pengunjuk Rasa Setelah Kerusuhan

Selain itu, Basuki mengatakan reservoir Muara Nusa Dua adalah reservoir pertama di Indonesia yang menggunakan aliran air muara. Namun, pemerintah telah membangun beberapa tank serupa, yaitu Waduk Duriangkang, Waduk Kuning Muka, Waduk Sei Ladi dan Waduk Sei Gong. Ketiganya berlokasi di Batam, di Kepulauan Riau.

Menurut Basuki, keberadaan reservoir muara belum tersebar luas di Indonesia karena menghadirkan kendala pemeliharaan. Karena aliran air di reservoir berasal dari muara yang sering membawa sampah. Untuk alasan ini, program rehabilitasi sangat penting untuk menjaga kualitas air baku di reservoir.

“Karena itu adalah muara, airnya terus mengalir dan masalahnya adalah sampah, jadi kami merencanakan rehabilitasi,” katanya.

Selain menjaga kualitas air, Pak Basuki mengatakan program rehabilitasi dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas reservoir. Bergantung pada perhitungan, kapasitas tangki akan meningkat dari 300 liter per detik menjadi 500 liter per detik selama rehabilitasi.

Lihat juga: Demonstrasi Ekstradisi yang Mengejutkan, Polisi Hong Kong Menembak Peluru Karet

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hari Suprayogi, mengatakan bahwa rehabilitasi reservoir dilakukan oleh PT Wijaya Karya-Bahagia Bangun Nusa dengan program KSO dengan anggaran sebesar 205 miliar Rs. Anggaran menggunakan anggaran negara (APBN).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, staf khusus Presiden Ari Dwipayana dan Johan Budi, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Sri Mulyani ingin kembali ke akar dalam perekonomian daerah

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan bahwa kegiatan kembali ke negara akan lebih besar dari tahun lalu, sehingga dampaknya terhadap ekonomi diperkirakan akan lebih besar.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap ritual mudik Lebaran bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional pada tahun ini. Menurut dia, aktivitas mudik tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, sehingga dampaknya terhadap ekonomi diperkirakan lebih besar.

Sri Mulyani menjelaskan harapannya bukanlah ‘pepesan kosong’. Pasalnya, kegiatan mudik mendorong geliat ekonomi di sepanjang rute mudik. Ia mencontohkan, ketika masyarakat memutuskan mudik melalui tol, maka permintaan terhadap restoran di area peristirahatan alias rest area tentu meningkat.

Ketika aktivitas perdagangan di rest area meningkat, maka hal tersebut akan memberikan sumbangan ke penerimaan daerah. Kalkulasi akhirnya, tentu akan pula memberi kontribusi ke kantong negara.

“Apalagi mereka menyampaikan tidak ada kemacetan, jadi mereka cukup punya waktu untuk konsumsi dan bersilaturahmi. Dampaknya, denyut ekonomi diharapkan mulai terjadi sampai seminggu ke depan,” ujar Sri Mulyani di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (5/6).

Lihat juga: Menperin Sebut Manufaktur RI Kian Menggeliat

Menurut Sri Mulyani, ritual pengembalian berdampak pada kesetaraan ekonomi di Jawa, tetapi di semua tingkatan.

“Ini tidak terjadi di Jawa hanya karena banyak bepergian di Jawa. Tetapi saya melihat bahwa ini tercermin di daerah lain,” tambahnya.

Selain itu, menurutnya, dampak pemukiman kembali pada pertumbuhan ekonomi pada awalnya akan menghasilkan peningkatan konsumsi rumah tangga. Dia memperkirakan bahwa kinerja indikator ini akan cerah di kuartal kedua karena ada kontribusi lain untuk pertumbuhan dari Ramadhan. Idul Fitri dan pemilihan 2019.

Selain itu, kontribusinya terhadap konsumsi bisa lebih tinggi karena tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) memiliki inflasi yang masih terpelihara dengan baik, yaitu tidak melebihi 3,5. % secara tahunan.

Sri Mulyani juga mengatakan bahwa dampak pertumbuhan ekonomi yang tumbuh pada kuartal kedua 2019 juga bisa lebih besar karena kontribusi indikator investasi. Sri Mulyani mengatakan pengembalian investasi bisa lebih tinggi pada kuartal kedua, karena Indonesia baru saja melihat peningkatan daya saing utang dan peringkat kredit.

Lihat juga: Tiket pesawat Rp 21 juta, Menteri Perhubungan meminta Garuda untuk memberi saran kepada Traveloka

Peringkat daya saing Indonesia telah meningkat dari pos 48 di 2108 ke posisi 32 di 2019. Peningkatan peringkat baru-baru ini disebabkan oleh International Institute of Management (IMD).

Peningkatan peringkat kredit untuk utang Indonesia juga dikaitkan dengan Standard & Poor’s (S&P), yang pantas berada di atas tingkat yang sesuai. tahu tingkat investasi. Meskipun demikian, belum dapat memperkirakan skala investasi yang dapat dilakukan Indonesia.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani agak optimis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2 persen pada kuartal kedua 2019. Ia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,3 persen tahun ini.

“Satu-satunya tantangan adalah ekspor dan neraca transaksi berjalan (pengurangan defisit transaksi berjalan),” katanya.