Sektor Listrik

Jakarta, Posmetro Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencatat penyelesaian investasi di sektor listrik hingga akhir Mei 2019 dengan jumlah 4,74 miliar dolar AS, atau sekitar Rp68,74 Triliun(dengan asumsi nilai tukar 14.500 rupee per dolar AS).

Pencapaian ini setara dengan 39,4% dari target US $ 12,04 miliar yang ditetapkan untuk tahun ini. Dibandingkan dengan posisi Mei 2018, investasi di sektor listrik meningkat 34,65% dari awal US $ 3,52 miliar.

“Saya tidak puas (dengan realisasi investasi pada listrik), masih ada ruang yang harus didorong”. Demikian dinyatakan direktur umum kelistrikan, Rida Mulyana, di kantornya, Selasa (2). / 7).

Rida percaya bahwa peningkatan investasi tidak akan terlepas dari upaya pemerintah untuk menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan di berbagai sektor, termasuk listrik.

Lihat juga: China Membuka Investasi Asing untuk 8 Sektor Mulai 30 Juli

Jika dirinci, investasi terbesar berasal dari proyek pembangkit listrik senilai $ 3,12 miliar (ID 45,28 miliar), yang merupakan 65,82% dari total investasi.

PT PLN (Persero) menginvestasikan 1,13 miliar dolar (16,39 miliar rupee) di sektor energi. 1,83 miliar dolar (produsen listrik swasta) dan pembangkit listrik swasta) 165 juta USD (Rp 2.400 miliar).

Kedua, investasi di sektor distribusi mengikuti USD 729 juta (Rs. 10,5 triliun). Kedua, investasi dalam transportasi berjumlah $ 625 juta (Rs 9,06 miliar). Investasi terakhir adalah pembangkit listrik senilai $ 264 juta atau Rs. 823 miliar.

Di tempat yang sama, direktur pengembangan program listrik ESDM, Jenderal Jisman P Hutajulu, optimis bahwa tujuan investasi tahun ini untuk sektor ini listrik akan tercapai.

Lihat juga: Jokowi ingin Tank Membawa Manfaat Ekonomi, Bukan Hanya Air

Karena tren menuju realisasi investasi semakin meningkat. Bahkan, hingga akhir Mei 2019, investasi itu di atas target bulanan.

“Target (investasi) pada Mei adalah US $ 2,41 miliar, yang kini telah mencapai US $ 4,74 miliar,” katanya.

Sejalan dengan rencana tahunan, laju investasi akan semakin kuat di paruh kedua tahun ini. Jisman juga menegaskan bahwa keberadaan sistem perizinan elektronik terintegrasi membantu investor untuk melakukan investasi.

Jisman memperkirakan bahwa investasi di sektor listrik dapat melebihi target dengan menyumbang hingga 14 miliar USD, atau sekitar 203 miliar rupee tahun ini.