Tag: Megawati

Megawati: Ibu Kota Baru Jangan Seperti Jakarta

Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung langkah yang ditempuh Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta menuju Kalimantan Timur.

Meski begitu, wanita yang akrab disapa Mega ini memberikan beberapa catatan terkait pemindahan ibu kota negara. Dia menilai, rencana pemindahan tak perlu diiringi dengan perpindahan pusat perekonomian layaknya Jakarta.

Kalimantan Timur, kata Mega, nantinya hanya akan berfokus sebagai pusat pemerintahan tanpa adanya embel-embel status megapolitan seperti Jakarta.

Lihat juga: Jokowi Tidak Pakai Baju Adat Pada Saat Pimpin Upacara Penurunan Bendera

“Nanti sama saja dengan Jakarta. Saya lihat dulu ada kehendak Jakarta jadi kota megapolitan,” kata Mega, dalam keterangan resminya, Selasa (27/8).

Mega juga menyarankan agar kelak ibu kota negara baru tak diberikan beban berlebih seperti di Jakarta saat ini. Dengan beban berlebih, dia khawatir ibu kota anyar nanti akan semrawut seperti Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis.

“Artinya, tata ruangnya ditentukan dengan baik, untuk jangka panjang. Jadi harus komit, ya. Jadi kalau sejak awal ditentukan untuk ruang terbuka, ya untuk terbuka, enggak boleh berubah. Kalau untuk pertanian, ya, pertanian,” kata Mega.

Mega mencontohkan Washington DC, Amerika Serikat dan Canberra, Australia sebagai ibu kota negara yang ideal. Dia berharap agar pemerintah mampu membuat regulasi yang mengikat.

Lihat juga: Belum Rampung, Polri Tunda Umumkan Investigasi Listrik Padam

“Artinya, ini, kan, harus dijadikan sebuah pemikiran yang matang. Dan, kita tahu, kan, Kaltim kaya dengan tambang, mineral. Lalu konsekuensi logisnya bagaimana? Ini juga harus dibuat peraturan-peraturan yang mengikat,” jelas Mega.

Tak hanya itu, Mega juga turut memberikan catatan soal pengadaan air bersih di Kaltim yang harus diperhatikan dengan baik. Dengan wilayah sawah tadah hujan yang dimiliki Kaltim, lanjutnya, pemerintah harus membuat analisa dampak dan lingkungan (Amdal) dengan baik saat membangun ibu kota baru.

Megawati Siapkan Surat Pemecatan untuk Kader Diduga Kena OTT

Megawati
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyiapkan surat pemecatan bagi kader partai itu yang diduga kena OTT KPK terkait suap impor bawang putih.

Bali, Posmetro Indonesia – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menyiapkan surat pemecatan bagi kader yang diduga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor bawang putih.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan surat itu belum dikeluarkan karena PDIP masih menunggu keterangan resmi KPK.

“Sudah ditandatangani Bu Megawati Soekarnoputri, tinggal dikasih nama siapapun yang terkena OTT atau tindak pidana korupsi. Kami tinggal mengisi namanya,” kata Hasto saat ditemui di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8).

Hasto menyampaikan kejadian ini sebagai otokritik bagi PDIP untuk memperbaiki sistem penjaringan kader dan caleg.

Lihat juga: Hadiri Kongres PDIP Prabowo Ditemani Dua Elite Gerindra

Dia juga bilang bahwa Megawati berpesan tidak akan memberi toleransi bagi kader yang melakukan korupsi. Sebab PDIP ingin bertanggung jawab atas kepercayaan rakyat.

“Akan diberikan sanksi pemecatan, langsung. Langsung diberikan sanksi pemecatan dan tidak diberikan bantuan hukum,” tegas Hasto.

KPK sebelumnya menciduk anggota DPR dari Komisi VI dalam kasus suap impor bawang putih. Berdasarkan informasi, anggota DPR yang diamankan adalah anggota Komisi VI DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Nyoman Dhamantra.

Lihat juga: PDI dan Megawati Turut Berduka atas Wafatnya KH Maimun Zubair

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan anggota Komisi VI DPR RI yang dijemput di Bandara Soekarno-Hatta usai terbang dari Bali.

“Dijemput dari Bandara Soekarno-Hatta diduga yang bersangkutan penerbangan dari Bali menuju Jakarta. Merupakan seorang anggota DPR RI di Komisi enam karena kita tahu komisi enam terkait dengan subjek pokok perkara,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).

Partisipasi Pemakaman, Megawati Ragu Untuk Mengomentari Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono.
Megawati menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Menteri Pembangunan Manusia dan Koordinasi Budaya (PMK), Puan Maharani, menolak berkomentar tentang kepergian Ani Yudhoyono.

Ketika dia bertemu setelah pemakaman mendiang Ani Yudhoyono, istri Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di pemakaman pahlawan nasional utama Kalibata, Jakarta, pada hari Minggu (6/6) Megawati diam ketika para wartawan menginterogasinya. Dari waktu ke waktu, ia hanya tersenyum pada tim media dan menyambut bantuan orang-orang yang ingin menjabat tangannya.

Di sisi lain, Puan Maharani meminta maaf kepada media karena tidak berkomentar.

“Hanya lain waktu,” kata Puan, dikutip oleh Antara, Minggu (2/6).

Lihat juga: Dinkes Sebut 905 Orang Dapat Layanan Medis saat Aksi 22 Mei

Megawati dan Puan Maharani datang untuk menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono pada sore hari. Puan duduk di belakang Megawati, sementara Ibu Negara Iriana Jokowi ada di kanan presiden umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (IDP). Susilo Bambang Yudhoyono kemudian duduk di sebelah Iriana.

Sebelumnya, Puan Maharani telah menyampaikan belasungkawa atas kematian Ani Yudhoyono melalui akunnya di media sosial.

“Innalillahi Wa inna illaihi roji’un bahwa semua perbuatan baik Ny. Ani Yudhoyono diterima oleh pihaknya, dan bahwa keluarga yang tinggal di sana akan diberkahi dengan keberanian dan kesabaran.” Amiin “, tulis Puan di akun Instagramnya @ puanmaharaniri, sabtu (1/6).

Lihat juga: Pengacara Akui Suap Hakim PN Jaksel Demi Menangkan Perkara

Sejumlah warga telah menyatakan belasungkawa mereka untuk meminta Puan dan Megawati tiba dan segera mengakhiri perselisihan mereka dengan SBY.

Seperti kita ketahui, hubungan Megawati dan SBY telah mengalami ketegangan akibat perubahan poros politik yang diambil oleh kedua belah pihak. Sebelumnya, SBY adalah bagian dari perusahaan yang dipimpin oleh Megawati. Kemudian SBY dan Megawati berpartisipasi dalam pemilihan presiden 2004-2009.