Polisi
Polisi selama mengamankan perselisihan hasil pemilu (PHPU) sebelum Mahkamah Konstitusi (MK).

Jakarta, Posmetro Indonesia – Polisi belum berencana menambah personel keamanan ke perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 dalam pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi (MK).

Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo. Public Relations Officer Karo Penmas Polri Division, mengatakan bahwa tidak kurang dari 13.000 personel gabungan TNI-Polri sudah cukup.

“Sementara hasil analisis potensi gangguan keamanan masyarakat dengan jumlah saat ini 13.000 orang diamankan di Mahkamah Konstitusi sekitarnya sudah cukup,” kata Dedi kepada markas besar kepolisian nasional, Kamis (6/20) ).

Dedi mengatakan bahwa, secara keseluruhan, 33.000 anggota staf umum telah disiagakan untuk mengamankan gedung MK dan sekitarnya.

Lihat juga: Revitalisasi trotoar Cikini dan Kramat Selesai Pada Akhir Tahun

Di antara mereka, kata Dedi, tidak kurang dari 13.000 orang telah dimobilisasi untuk memberikan keamanan. Sementara 20.000 anggota gabungan lainnya disiapkan sebagai cadangan jika diperlukan.

“Masih ada 20.000 TNI-Polri yang disiapkan jika masalah keamanan berlipat ganda, maka 20.000 tentara siap untuk melakukan penebalan 13.000 tentara,” katanya.

Menurut Dedi, hingga saat ini, partainya belum menerima informasi tentang mobilisasi massa dalam putusan 28 Juni.

Selain itu, kata Dedi, polisi tidak meminta pihak manapun untuk memobilisasi massa di Mahkamah Konstitusi. Alasannya, area di sekitar MK steril.

“Kami merujuk pada insiden 21-22 Mei. Itulah sebabnya Polisi Nasional juga memberikan solusi untuk menyampaikan aspirasi di depan umum di area patung kuda. akan mengamankannya nanti, “kata Dedi.

Lihat juga: Kepala Balaidhika Bantah menjadi Dalang Riot 21-22 Mei

Sementara itu, direktur keselamatan vital Kepolisian Daerah Jaya Metropolitan. FX Surya, menyoroti dua aspek penting dari proses keamanan di wilayah MK.

Pertama, katanya, polisi tidak menggunakan senjata api dalam pelayanan. Kedua, dia meminta semua anggota staf untuk memanfaatkan poin keamanan.