Tag: Sampah Jakarta

Bantah Anies soal Sampah, Djarot Klaim ITF Program Lama Ahok

Djarot
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Jakarta, Posmetro Indonesia – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa konsep fasilitas pengelola sampah terpadu atau intermediate treatment facility (ITF) telah ada sejak zaman kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hal ini sekaligus membantah pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengatakan belum ada pengelolaan sampah di DKI sebelum masa pemerintahan dirinya.

Lihat juga: Jokowi Sempat Rasakan Gempa Banten di Halim

“Sudah program lama itu. Nanti dibuka dokumennya, kita bangun ITF di Sunter itu sejak Zaman Pak Ahok. Tapi eksekusinya memang belum,” ujar Djarot di gedung DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/8).

Djarot mengatakan sejak kepemimpinan Ahok, masalah pengelolaan sampah telah menjadi perhatian pemerintah provinsi DKI. Saat itu, pihaknya juga telah berupaya mengatur regulasi tentang sampah dengan membatasi penggunaan kantong plastik.

“Sudah kita tetapkan, kita dorong betul untuk pengurangan sampah, kemudian pelarangan untuk menggunakan sampah plasti,” katanya.

Djarot menilai Anies mestinya tidak perlu menyalahkan kepemimpinan sebelumnya yang disebut tidak mengurus permasalahan sampah di DKI.

Lihat juga: Anies Curiga Truk di JORR Bikin Polusi, Jasa Marga Buka Data

“Tantangan ke depan kita selesaikan, kalau di masa lalu ada kekurangan, ya tugas kita tanpa berkeluh kesah, termasuk soal polusi,” ucap Djarot.

Anies sebelumnya mengatakan belum ada pengelolaan sampah di DKI pada kepemimpinan gubernur sebelum dirinya.

Hal ini dikatakan Anies untuk menanggapi pernyataan anggota Badan Pembentukkan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus terkait Jakarta yang belum mampu mengelola sampah padahal memiliki anggaran pengelolaan sampah yang besar.

Anies lantas menyebut bahwa pernyataan Bestari itu justru menceritakan pengelolaan sampah selama ini.

Lihat juga: Tangkuban Parahu Mereda, Masyarakat Diminta Tetap Jauhi Kawah

“Saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas tidak ada pengelolaan ITF,” kata Anies akhir Juli lalu.

“Jadi yang dikatakan Pak Bestari mungkin maksudnya nyerang gubernur sekarang tapi malah justru nyerang gubernur-gubernur yang sebelumnya,” tambahnya.

 

PD PAL Jaya Menjelaskan Sampah Kondom di Sekitar Mega Kuningan

PD PAL Jaya

Jakarta, Posmetro Indonesia – Beberapa alat kontrasepsi alias kondom bekas dan jenis sampah lain yang ditemukan di saluran pembuangan di kawasan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, telah dikumpulkan.

Anak usaha milik Pemprov DKI Jakarta, PD PAL Jaya mengatakan sampah di deaerah itu mencapai hingga 10 kantong. Perseroan itu bergerak di bidang pengelolaan air limbah.

“Intinya kalau yang dinamakan sampah memang banyak di kawasan hotel, apartemen dan perkantoran itu banyak,” kata Direktur Utama PD PAL Jaya, Subekti kepada CNN, Jumat (19/7).

Lihat juga: 20 Hari Setelah Kejatuhannya di Papua, Heli TNI MI-17 Tidak Ditemukan

Sampah ditemukan di daerah yang berdekatan dengan hotel dan perkantoran di kawasan Mega Kuningan. Subekti mejelaskan petugasnya telah melakukan kegiatan pembersihan sejak hari Senin (15/7).

Beberapa jenis sampah dari lokasi itu di antaranya seperti pembalut wanita, alat kontrasepsi bekas pakai hingga pakaian dalam.

Subekti mengaku tidak habis pikir dengan temuan itu. Dia menduga sampah yang tersangkut dalam saluran air karena masyarakat yang membuang sampah di toilet.

“Biasanya kan ada banyak sih popok bayi, sebagian besar pembalut banyak, pantyliner itu biasanya celana dalam. Tidak tahu itu mungkin di WC di flush,” ujar dia.

Lihat juga: Angin Kencang dan Hujan Menerpa 4 Kecamatan di Bireun Aceh, 12 Rumah Rusak

PD PAL Jaya sudah mengadakan pertemuan dengan para klien seperti pemilik gedung perkantoran dan apartemen. Dia meminta agar pemilik gedung mengimbau masyarakat tentang penggunaan saluran air.

“Untuk itu kami menghimbau semua tenant yang di hotel-hotel jangan buang sampah di saluran air pembuangan,” jelasnya.

Selain alat kontrasepsi yang bekas, Subekti mengatakan anak buahnya juga menemukan kabel sepanjang 35 meter di selokan di tempat yang sama. Kabel itu ditemukan di kediaman 10 hingga 12 meter. Subekti mengakut tidak habis pikir ada pihak yang meletakkan kabel tersebut.

Lihat juga: Tentang Qanun Poligami, Dari Dewan Masjid Pasrahkan di Kementerian Dalam Negeri

Rencananya, seluruh temuan dari gorong-gorong akan dikumpulkan dulu sebelum dibuang. PD PAL juga akan terus melakukan pembersihan untuk menghindari tumpat yang menyebabkan banjir.

“Sampah dikumpul nanti dibuang. Ini kan kita hanya mengimbau kepada masyarakat umum atau pelanggan PD PAL jangan sampai buang sampah di saluran pembuangan air,” kata Subekti.