22 Mei
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Polisi telah mengidentifikasi sebagian dari 300 orang yang diamankan karena terlibat dalam kerusuhan aksi 22 Mei. Sebagian dari mereka merupakan preman Tanah Abang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan para preman tersebut menerima bayaran Rp300 ribu.

LIhat juga; Periksa Agus Martowardojo, KPK dalam penganggaran e-KTP

“Betul preman Tanah Abang yang dibayar Rp300 ribu per hari. Sekali datang dikasih duit,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

Dedi mengatakan selain preman Tanah Abang, massa berasal dari luar Jakarta seperti Jawa Barat dan Banten. Namun penyelidikan masih dilakukan oleh polisi.

Ratusan tersangka itu masih menjalani pemeriksaan untuk diketahui perannya masing-masing dalam kerusuhan tersebut.

Lihat juga: Caleg PDIP Polisikan Amien Rais Terkait Dugaan Makar

“Mayoritas berasal dari Jawa Barat dan Banten. Biar pemeriksaan tuntas dulu nanti akan ketemu aktor intelektualnya,” tutur dia.

Selain itu, polisi juga sedang menyelidiki siapa pihak yang memberikan petasan atau mercon kepada massa.

Saat ini polisi telah menangkap sebanyak 300 orang dalam kerusuhan dan perusakan terhadap fasilitas umum yang terjadi sejak Selasa (21/5) malam hingga Rabu (2/5) dini hari.

Setelah pemeriksaan mereka ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu terdapat juga provokator yang ditangkap.

Lihat juga: Pansel Baru KPK Belum Ada, ICW Sindir Jokowi Sibuk Nyapres

Kerusuhan sepanjang 21 hingga 32 Mei terjadi di sejumlah lokasi antara lain kawasan Bawaslu, Asrama Polisi di Petamburan dan Gambir.

Empat dari ratusan tersangka tersebut merupakan pengguna narkotika. Keempat tersangka itu ialah RIL, RI, YO, dan NH.