Yusuf Martak
Ketua GNPF-Ulama Yusuf Martak.

Jakarta, Posmetro Indonesia — Ketua Gerakan Pengawal Nasional Fatwa-Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan bahwa dukungan untuk Prabowo Subianto telah berakhir setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurutnya, ijtimak ulama dan tokoh nasional ke-4 tidak akan membahas masalah dukungan untuk Prabowo. Namun, dia bercanda bahwa dia akan mundur jika Prabowo berpartisipasi lagi, salah satunya berpartisipasi dalam Indonesian Idol.

“Jadi sekali lagi (Prabowo) ingin didukung, mau jadi apalagi? Karena pengadilan yang terakhir, kecuali jika Anda ingin memasukin Indonesian Idol. Karena itu ada sepanjang waktu,” kata Yusuf di Hotel Alia Cikini di Jakarta, Senin (15/7).

“Jadi kita tidak punya apa-apa lagi untuk (mendukung) itu,” ujarnya.

Lihat juga: Perludem: Sebagian besar Caleg Gerindra menggugat Rekan Separtai

Mengenai peristiwa pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo, dia mengatakan tidak ada yang perlu dikomentari. Dia merasa bahwa pertemuan itu adalah hak bagi semua orang.

“Pertemuan (Jokowi-Prabowo), menurut kami, biasa-biasa saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Juru bicara FPI Munarman mengatakan ijtimak yang akan diadakan oleh GNPF-Ulama tidak akan membahas masalah pertemuan Jokowi-Prabowo.

Dia mengatakan bahwa ijtimak ke-4 akan membahas ide-ide besar, termasuk bagaimana bangsa Indonesia dikelola dengan prinsip keadilan yang jujur.

“Jika salah satu presiden Amerika Serikat mengatakan bahwa jika orang berbicara tentang orang itu, pikirannya gelisah,” kata Munarman.

Lihat juga: Disebut pengganggu, konsolidasi PDIP Surabaya telah terjadi

Slamet Maarif, Ketua Umum PA 212, menekankan bahwa partainya tidak terpengaruh oleh pertemuan Jokowi-Prabowo. Dia menambahkan bahwa timnya sudah ada sejak sebelum pemilihan presiden 2019.

“Jadi arah kami sangat jelas. Kereta 212 akan terus berlari ke tujuannya. Dan jika seseorang hanya memiliki 1 visi dan 1 misi, silakan,” kata Slamet.