Trump Mengatakan Dia Diperlakukan Tidak Adil Pada KTT Media Sosial

KTT

 

Jakarta, Posmetro Indonesia – Presiden AS Donald Trump mengatakan dia merasa diperlakukan tidak adil oleh raksasa teknologi di KTT media sosial Gedung Putih, Jumat (12/7).

Di depan eksekutif perusahaan teknologi, Trump memanggil platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan Google untuk menekan suara konservatif. Dia menganggap tindakan itu sebagai pelanggaran hak atas kebebasan berekspresi.

Dalam laporan Reuters-nya, partainya sedang menyusun peraturan dan perundang-undangan yang dapat melindungi kebebasan berekspresi. Dia akan segera memanggil para pemimpin perusahaan media sosial ke Gedung Putih.

Lihat juga: ABK India Ditangkap Oleh TNI AL di Kepri, Mengakui Dia Diperlakukan Dengan Buruk

“Kami tidak akan tinggal diam, perusahaan teknologi besar seharusnya tidak menghalangi kebebasan berekspresi,” kata Trump.

Seperti diketahui, Trump telah menjadikan platform media sosial sebagai bagian penting dari upayanya untuk pemilihan presiden AS 2016. Setelah secara teratur mengkritik kantor berita arus utama, yang sering dianggap sebagai “informasi palsu”.

Namun, dia dan Partai Republik lainnya sekarang menuduh perusahaan teknologi media sosial berusaha untuk membungkam suara mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh aktivis media sosial yang mendukung pemerintah Trump, Carpe Donktum.

Donktum baru-baru ini memposting video di akun Twitternya yang menggambarkan Trump sebagai seorang koboi yang menyerang reporter CNN Jim Acosta. Kemudian dia juga mengatakan bahwa KTT Media Sosial, yang diprakarsai oleh Gedung Putih, dapat menyatukan kaum Konservatif.

Lihat juga: Kisah Mengerikan Tentang Pembantaian Etnis di Papua Nugini

Buntut dari kasus kebebasan berbicara yang dialami oleh sejumlah pendukungnya di sosial media, diketahui bulan Maret lalu Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mewajibkan perguruan tinggi untuk mempertahankan “kebebasan berbicara” di kampus jika mereka ingin tetap menerima dana penelitian.

Selain itu, Trump berencana untuk mempertemukan kembali para penggiat sosial media yang mendukungnya untuk bertemu dengan pemimpin Facebook, Twitter, dan Google dalam waktu dekat.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *