Veteran TNI Bandingkan Pilpres 2019 dengan Agresi Belanda

veteran RI
Ilustrasi veteran RI.

Jakarta, Posmetro IndonesiaLegiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) menyoroti ancaman perpecahan jelang Pilpres 2019. Kondisi jelang pencarian pemimpin bangsa ini pun disandingkan dengan kondisi saat Agresi Militer II Belanda pada 1948.

Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo mengatakan ancaman perpecahan bangsa diakibatkan perbedaan politik di masyarakat.

“Dengan demikian, dengan kondisi sekarang saya teringat rasa ketika pada tahun 1948 RI kita diserang oleh Belanda. Pemerintah waktu itu tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Sayidiman dalam jumpa pers di Gedung Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Jakarta, Senin (25/3).

Dia menceritakan pada masa mempertahankan kemerdekaan itu pemerintahan Indonesia lumpuh. Namun, TNI dan rakyat yang dipimpin Jenderal Soedirman memilih tetap melawan Belanda dan sekutu lewat strategi perang gerilya.

Lihat juga: Demokrat Siapkan Jansen untuk Ladeni PSI Debat 7 Hari 7 Malam

Kombinasi itu, kata Sayidiman, berhasil merawat keutuhan persatuan dan kesatuan Indonesia hingga diakui dunia pada 27 Desember 1949.

Kini persatuan yang diwujudkan TNI dan rakyat itu, kata Sayidiman, harus kembali diulang. Dia mengatakan TNI dan rakyat harus solid melawan ancaman perpecahan jelang pemilu.

“Mungkin ada selisih pendapat, tapi menghadapi pemilihan presiden dan legislatif jangalah ambisi pribadi begitu berlebihan sehingga mengorbankan persatuan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum LVRI Letjen (Purn) Rais Abin meminta TNI-Polri solid mendukung Pemilu 2019 yang dilaksanakan serentak antara pileg dan pilpres dengan sikap netralitas.

Dia juga meminta seluruh masyarakat untuk berkampanye sehat, ridak menebar hoaks, fitnah dan juaran kebencian hanya untuk menjatuhkan salah satu pasangan calon.

“[Kondisi saat ini] cukup menggangu pikiran kami karna tidak mau akan berdampak jangka lebih panjang. Mau ke mana negeri ini kalau tidak diselesaikan sekarang?” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Panglima Pasukan Perdamaian PBB tersebut.

Lihat juga: Kampanye Prabowo, Mulai dari Makassar Berakhir di Tanggerang

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *